Jakarta – Dalam rangka memperingati Pekan Hari Konstitusi yang berlangsung pada 19–22 Agustus 2025, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bersama sejumlah lembaga negara menggelar Pameran Lembaga Negara dan Perpustakaan di Plaza Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, yang menekankan pentingnya pameran ini sebagai sarana edukasi publik mengenai peran dan fungsi lembaga negara.
“Pameran ini diharapkan menjadi ajang kolaborasi edukatif, memperkenalkan fungsi, sejarah, serta kontribusi lembaga negara dan perpustakaan dalam mendukung kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Siti, Selasa (19/8/2025).
Kolaborasi Lembaga Negara
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pekan Hari Konstitusi 2025 menghadirkan kolaborasi lebih luas. Selain DPR, DPD, dan Mahkamah Konstitusi, untuk pertama kalinya Badan Gizi Nasional (BGN) turut berpartisipasi.
Dengan tema “Mengenal Lembaga Negara, Menjaga Konstitusi, dan Membangun Bangsa”, acara ini dikaitkan dengan visi besar Indonesia Emas 2045. Menurut Siti, partisipasi semua lembaga negara memiliki arti strategis karena masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga demokrasi dan menegakkan hukum.
MPR bersama DPR dan DPD dikenal sebagai motor pembentukan undang-undang dan representasi rakyat, sementara Mahkamah Konstitusi berfungsi menjaga tegaknya konstitusi. Perpustakaan, baik nasional maupun daerah, dipandang sebagai pusat pengetahuan untuk memperkuat literasi konstitusi masyarakat.
Meneguhkan Empat Konsensus Kebangsaan
Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI, Anies Mayangsatri, menegaskan bahwa pameran ini juga dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman publik terhadap empat konsensus kebangsaan: Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“MPR memiliki mandat strategis untuk melakukan sosialisasi konstitusi. Pameran ini adalah cara agar edukasi bisa menjangkau lebih luas, tidak hanya lewat forum formal, tetapi juga ruang interaktif,” ujar Anies.
Ia menambahkan bahwa pengunjung dapat belajar langsung tentang peran vital masing-masing lembaga negara, termasuk menelusuri koleksi perpustakaan yang menyediakan literatur seputar ketatanegaraan dan sejarah bangsa.
Rangkaian Acara dan Kegiatan Pendukung
Selain pameran, Pekan Hari Konstitusi 2025 juga menghadirkan sejumlah agenda penting, di antaranya:
- 
Forum Diskusi Bakohumas - 
Urgensi PPHN sebagai Pedoman dan Arah Pembangunan Nasional 
- 
Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat 
 
- 
- 
Bedah Buku - 
Amandemen Kelima Konstitusi: Menata Ulang Sistem Ketatanegaraan karya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (25 Agustus). 
- 
Pancasila di Rumahku karya Anggota MPR sekaligus Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya (27 Agustus). 
 
- 
- 
Lomba Kreatif 
 Mulai dari lomba baris-berbaris, tata upacara bendera, menggambar, mewarnai, hingga lomba antar biro.
- 
Fun Walk & Justicia Half Marathon 
 Fun Walk diikuti 3.000 peserta pada 30 Agustus, sedangkan Justicia Half Marathon menghadirkan 6.000 pelari pada 31 Agustus.
Pameran ini juga dimeriahkan oleh booth interaktif dari DPR, DPD, Mahkamah Konstitusi, BGN, hingga MPR RI. Pengunjung mendapat kesempatan memperoleh souvenir sekaligus pengalaman belajar konstitusi secara menyenangkan.
Simbol Edukasi dan Sinergi Bangsa
Pembukaan pameran ditandai dengan kunjungan Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono bersama Sekjen MPR RI Siti Fauziah ke setiap stand lembaga peserta. Kehadiran mereka menjadi simbol pentingnya sinergi antar lembaga negara untuk membangun budaya literasi hukum dan konstitusi di tengah masyarakat.
Menurut Anies Mayangsatri, acara ini bukan hanya pameran biasa, melainkan bentuk nyata keterbukaan informasi publik. “Kerja sama antar lembaga negara ini menjadi inspirasi agar edukasi konstitusi dapat terus berkembang di masa mendatang,” tegasnya.
Kesimpulan
Pekan Hari Konstitusi 2025 melalui pameran lembaga negara bukan hanya memperingati momen penting sejarah ketatanegaraan Indonesia, tetapi juga menjadi ruang edukasi bagi masyarakat luas. Dengan menghadirkan DPR, DPD, Mahkamah Konstitusi, MPR RI, serta partisipasi perdana Badan Gizi Nasional, acara ini menegaskan pentingnya kolaborasi, literasi, dan sinergi dalam menjaga konstitusi sekaligus mempersiapkan Indonesia menuju 2045.
 
				
 
 