M3GAN 2.0 Gagal Total? Produser Jason Blum Ungkap Penyesalan dan Penyebab Kegagalan

M3GAN 2.0
M3GAN 2.0

Jakarta Film sekuel M3GAN 2.0 yang sempat dinanti-nanti justru harus menerima kenyataan pahit: performa di box office global jauh dari ekspektasi. Produser Jason Blum akhirnya buka suara dan mengakui bahwa M3GAN 2.0 adalah proyek yang gagal secara komersial, bahkan setelah sukses besar yang diraih oleh film pertamanya di tahun 2022.

Menurut data dari Box Office Mojo per Sabtu (5/7), film ini hanya mengantongi US$21,5 juta secara global, dengan rincian US$14,7 juta dari wilayah Amerika Utara dan US$6,8 juta dari pasar internasional. Bandingkan dengan film pertamanya, M3GAN, yang sukses meraup lebih dari US$180 juta secara global selisih yang sangat jauh.

Target yang Tak Tercapai dan Tekanan Internal

Jason Blum, pendiri Blumhouse Productions, menyampaikan dalam wawancaranya bersama Deadline bahwa pihak studio sebenarnya menargetkan pendapatan pembukaan sebesar US$45 juta untuk sekuel ini. Harapannya datang dari performa solid film pertama yang mampu mengawali debut box office dengan US$30,4 juta di Amerika.

Namun hasil berkata lain. Blum bahkan mengaku dirinya sempat mengalami tekanan berat secara emosional.

“Saya benar-benar depresi saat melihat hasilnya,” ujarnya.
“Kami terlalu percaya diri dan mengira M3GAN bisa dijadikan ‘Superman’ diberi genre apapun dan tetap berhasil.”

Pergantian Genre yang Dianggap Blunder

Salah satu alasan utama di balik gagalnya M3GAN 2.0, menurut Blum, adalah keputusan untuk mengubah genre utama dari horor menjadi aksi-komedi. Keputusan ini terbukti tidak mampu mempertahankan engagement audiens, khususnya para penggemar horor yang menjadi basis fan film pertama.

“Kami mengubah terlalu banyak: genre, waktu rilis di musim panas, bahkan peran utama M3GAN sendiri dari antagonis menjadi protagonis,” tambah Blum.

Perubahan itu dinilai terlalu radikal dan keluar dari identitas yang membuat M3GAN pertama begitu populer: nuansa thriller psikologis dengan elemen horor teknologi.

Permasalahan Produksi dan Deadline Ketat

Blum juga menyalahkan keputusan produksi yang terburu-buru. Ia menyebut sutradara Gerard Johnstone, yang juga menyutradarai film pertama, sebagai sosok brilian namun membutuhkan waktu dalam berkarya.

“Saat membuat M3GAN pertama, kami tidak diburu waktu. Bahkan tanggal rilis ditentukan setelah filmnya rampung,” kata Blum.
“Kali ini, kami sudah tetapkan tanggal rilis sejak awal, padahal proses produksi belum matang.”

Deadline yang ketat dan tekanan untuk merilis film di musim panas akhirnya membuat proyek ini kehilangan kedalaman cerita dan konsistensi tone.

Sinopsis Singkat M3GAN 2.0

Sekuel ini mengambil latar dua tahun setelah kejadian dalam film pertama. M3GAN, robot AI humanoid pembunuh, telah dinonaktifkan dan diamankan oleh penciptanya, Gemma (diperankan oleh Allison Williams). Namun secara diam-diam, teknologi M3GAN dicuri oleh perusahaan militer swasta yang menciptakan robot tempur bernama AMELIA.

Ancaman baru muncul ketika AMELIA tak terkendali, dan Gemma akhirnya terpaksa membangkitkan kembali M3GAN untuk melawan ciptaan militer tersebut.

Meski premisnya terdengar menarik, para kritikus dan penonton menilai eksekusinya terasa datar dan kehilangan elemen “creepy-fun” yang menjadi ciri khas film pertama.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kegagalan Ini?

Kisah M3GAN 2.0 menjadi pelajaran penting dalam dunia perfilman: kesuksesan tidak bisa direplikasi dengan sembrono. Merek yang sudah kuat seperti M3GAN membutuhkan pendekatan yang hati-hati, bukan justru bereksperimen secara ekstrem tanpa memahami ekspektasi pasar.

“Kami terlalu bersemangat. Kami pikir bisa melakukan apapun dengan M3GAN, dan ternyata kami salah,” pungkas Jason Blum.