Katy Perry Cium Tanah Usai Misi Luar Angkasa, Sebut Pengalaman Ini Demi Kebaikan Bumi
Jakarta – Penyanyi pop dunia Katy Perry sukses mencatatkan sejarah baru setelah mengikuti misi luar angkasa bersama perusahaan penerbangan antariksa Blue Origin. Dalam perjalanan selama 11 menit menggunakan roket New Shepard, Perry tak hanya menikmati sensasi tanpa gravitasi, tetapi juga menyanyikan lagu ikonik “What a Wonderful World” dari Louis Armstrong, sebuah penghormatan terhadap keindahan planet Bumi.
Penerbangan tersebut berlangsung pada Senin, 14 April 2025, dan dikenal sebagai misi NS-31, yakni penerbangan ke-31 dari kapsul New Shepard dan penerbangan berawak ke-11 dalam sejarah Blue Origin. Yang lebih istimewa, seluruh awak misi kali ini terdiri dari perempuan, menjadikannya misi antariksa pertama dengan kru perempuan sepenuhnya sejak Valentina Tereshkova mengorbit Bumi pada 1963.
Langsung Cium Tanah Usai Turun dari Kapsul
Begitu kapsul mendarat di gurun Texas, Katy Perry dan jurnalis Gayle King yang juga menjadi bagian misi, langsung berlutut dan mencium tanah sebagai ekspresi syukur telah kembali dengan selamat ke Bumi. Wajah Perry berseri-seri sambil membawa bunga aster—simbol kasih sayangnya kepada putrinya, Daisy Dove Bloom.
“Itu adalah pengalaman puncak tertinggi,” ujar Katy Perry dalam wawancara usai penerbangan, dikutip dari New York Post. “Saya sangat merekomendasikan pengalaman ini.”
Bukan Tentang Dirinya, Tapi Tentang “Kita”
Meskipun memiliki banyak lagu hits yang bisa dibawakan, Perry memilih untuk menyanyikan lagu milik orang lain selama berada di luar angkasa. Alasannya cukup menyentuh.
“Menurutku ini bukan tentangku. Ini bukan tentang menyanyikan lagu-laguku,” ungkap Perry. “Ini tentang energi kolektif di sana. Ini tentang kita.”
Ia menambahkan bahwa misi ini adalah bentuk penghormatan bagi perempuan masa depan, agar mereka merasa punya ruang di bidang eksplorasi luar angkasa.
“Ini tentang menempati ruang dan rasa memiliki. Tentang dunia yang luar biasa indah yang kita lihat dari atas sana, dan tentang menghargainya. Ini semua demi kebaikan Bumi,” kata Perry penuh emosi.
Inspirasi untuk Lagu Baru
Dalam keterangannya, Perry juga mengungkap bahwa ia berencana menulis lagu baru yang terinspirasi dari pengalamannya ke luar angkasa. Misi singkat ini dianggap sebagai momen yang mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan, bumi, dan peran manusia dalam menjaga planet ini.
Misi NS-31: Singkat tapi Penuh Makna
Misi NS-31 memang tidak berlangsung lama—hanya sekitar 10 hingga 12 menit—tetapi cukup untuk membawa kru hingga melewati Garis Kármán, yang merupakan batas antara atmosfer Bumi dan ruang angkasa pada ketinggian 100 kilometer.
Selama beberapa menit, para kru mengalami keadaan tanpa bobot (zero gravity) dan menyaksikan Bumi dalam kemegahannya dari kegelapan luar angkasa. Meski singkat, momen tersebut meninggalkan kesan yang begitu mendalam.
Perry pun menjadi bintang pop pertama yang bernyanyi di luar angkasa, mencetak sejarah yang tak hanya memukau penggemar, tetapi juga membuka pintu inspirasi bagi generasi baru, terutama perempuan, untuk berani bermimpi besar.
Penutup: Katy Perry dan Semangat Kolaboratif Antariksa
Pengalaman Katy Perry membuktikan bahwa misi luar angkasa kini tidak lagi hanya milik ilmuwan atau astronot. Seniman, jurnalis, dan tokoh masyarakat kini juga bisa menjadi bagian dari perjalanan eksplorasi antariksa, membawa pesan damai, cinta, dan kepedulian terhadap Bumi.
“Semua yang ada di luar sana membuat saya makin yakin: Bumi itu rumah yang harus kita jaga bersama,” tutup Perry.