Jakarta, ridgwayband Film animasi Indonesia Jumbo makin mendekati takhta sebagai film terlaris sepanjang masa di bioskop Tanah Air. Setelah sukses menumbangkan film horor populer Badarawuhi di Desa Penari, kini Jumbo menghadapi satu lawan terakhir yang belum tergoyahkan selama enam tahun: Avengers: Endgame.
Film superhero dari Marvel Studios itu masih memegang rekor box office Indonesia sejak dirilis pada April 2019 dengan total 10.976.338 penonton. Namun, Jumbo kini mengekor dengan angka 10.076.973 penonton per 2 Juni 2025, hanya terpaut sekitar 900 ribu penonton.
Avengers Endgame Raja Box Office Sejak 2019
Sebagai film penutup dari Phase 3 Marvel Cinematic Universe (MCU), Endgame mendapat sambutan luar biasa saat rilis. Antusiasme yang membludak membuat beberapa bioskop di Indonesia rela buka 24 jam, bahkan menayangkan film ini sejak subuh, demi mengakomodasi permintaan tinggi.
Dalam delapan pekan penayangannya, film yang dibintangi Robert Downey Jr., Chris Evans, dan Scarlett Johansson itu sukses mengukuhkan diri sebagai film paling ditonton dalam sejarah perfilman Indonesia—hingga Jumbo datang.
Perjalanan Jumbo Menjadi Fenomena Nasional
Disutradarai oleh sineas lokal, Jumbo tayang perdana pada 31 Maret 2025. Dalam waktu 63 hari, film ini sudah meraup lebih dari 10 juta penonton, menjadikannya film Indonesia terlaris keempat sepanjang masa dan mengungguli banyak film lokal legendaris.
Popularitas Jumbo tidak hanya karena animasinya yang memikat, tapi juga karena kekuatan cerita dan pengisi suara yang memadukan aktor cilik dan artis papan atas Indonesia. Tokoh utama, Don, disuarakan oleh Prince Poetiray, sementara karakter pendukung dihidupkan oleh bintang-bintang seperti Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Ratna Riantiarno, Angga Yunanda, hingga Cinta Laura.
Libur Iduladha Jadi Kunci Kesuksesan Final Jumbo?
Menjelang libur Iduladha 1446 H akhir pekan ini, banyak yang memperkirakan Jumbo akan mengalami lonjakan penonton. Jika tren positif ini berlanjut, film ini berpotensi tayang hingga pertengahan Juni, menyamai durasi penayangan KKN di Desa Penari yang bertahan 75 hari di bioskop.
Sebagai perbandingan, film Agak Laen yang rilis pada 2024 mampu bertahan selama 98 hari, dengan total 9,1 juta penonton, menjadikannya film Indonesia dengan masa tayang terpanjang hingga kini. Jumbo kini berpeluang melampaui keduanya, baik dari sisi durasi maupun total penonton.
Plot Jumbo: Dongeng, Imajinasi, dan Perjalanan Penuh Makna
Jumbo mengikuti kisah Don, seorang anak lelaki yang ingin membangkitkan pertunjukan dari buku dongeng warisan orang tuanya. Meski sering diragukan dan diejek, Don tetap gigih dengan dukungan neneknya (Oma) dan dua sahabat setianya, Nurman dan Mae.
Perjalanan mereka berubah saat bertemu Meri, gadis dari dunia lain yang tengah mencari kedua orang tuanya. Dari situlah petualangan penuh keajaiban dimulai, menyentuh tema keluarga, mimpi, dan persahabatan lintas dunia.
Aktor dan Pengisi Suara Menjadi Magnet Penonton
Keterlibatan artis besar yang menjadi pengisi suara memberikan daya tarik tersendiri. Tak hanya membawa penonton dari berbagai usia, Jumbo juga membuktikan bahwa industri animasi lokal bisa menampilkan kualitas tinggi, bahkan mampu bersaing dengan film global seperti Avengers.
Dengan kombinasi visual memukau, cerita menyentuh, dan dukungan bintang besar, tidak heran jika Jumbo menjadi pembicaraan hangat di media sosial, forum film, hingga obrolan keluarga.
Akankah Jumbo Raih Gelar Film Terlaris Sepanjang Masa di Indonesia?
Dengan hanya beberapa ratus ribu penonton lagi untuk menyusul Avengers: Endgame, peluang Jumbo untuk memecahkan rekor sangat terbuka lebar. Semua mata kini tertuju pada pekan-pekan krusial di bulan Juni, saat momen liburan sekolah dan Iduladha bisa menjadi “bensin terakhir” menuju sejarah baru perfilman nasional.
Apakah Jumbo akan benar-benar menggulingkan raksasa MCU dan menjadi film paling sukses sepanjang masa di Indonesia? Kita tunggu bersama, tapi satu hal pasti: Jumbo telah mencatatkan namanya sebagai animasi lokal paling fenomenal sejauh ini.